DPR Desak Segera Buka Kantor Perwakilan RI di Palestina
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan, pemerintah maupun masyarakat Indonesia telah menunjukkan solidaritas dan perhatian yang kuat terhadap Palestina, tetapi dengan situasi seperti sekarang diperlukan langkah-langkah yang lebih konkrit. Satu hal yang perlu menjadi perhatian pemerintah adalah segera membuka kantor perwakilan di Palestina. Terhadap masalah ini ia melihat belum ada langkah maju.
Terakhir, kata Mahfudz, sudah ada calon untuk Konsul Kehormatan, tetapi sampai sekarang belum direalisasikan. “Saya berharap Presiden SBY sebelum mengakhiri masa jabatannya untuk membuka kantor perwakilan di Palestina bisa terwujud. Dengan demikian ini menjadi salah satu warisan pemerintah SBY untuk solidaritas untuk Palestina,” ungkap politisi PKS ini.
Hal itu dikatakannya di Jakarta baru-baru ini menanggapi aksi Israel yang kian brutal terhadap Palestina, dan berdasarkan laporan terakhir jumlah korban tewas rakyat Palestina sudah mencapai 165 orang. Menurutnya, serangan brutal oleh Israel terhadap masyarakat sipil di Gaza patut dikecam masyarakat dunia, apalagi terjadi di bulan Ramadan –bulan yang disucikan oleh kaum muslimin. “Ini menunjukkan bagaimana sikap asli Israel untuk tetap bermusuhan dan peperangan terhadap bangsa Palestina yang mempertahankan tanah mereka sendiri,” ujarnya.
Lebih lanjut Pimpinan Komisi yang membidangi masalah luar negeri dan pertahanan ini, mengatakan, pembukaan kantor perwakilan itu sangat penting dan masyarakat Palestina mengakui belum adanya kantor perwakilan Indonesia di Palestina. Lagi-lagi ini menunjukkan kelemahan kita, pasalnya sejumlah negara seperti Malaysia dan Cina sudah punya kantor perwakilan. Dari sisi kemanusiaan dan hubungan internasional sudah cukup baik.
Kata Mahfudz, dua tahun lalu saat bertemu Presiden Palestina Mahmud Abbas menyatakan sangat menunggu langkah riil pemerintah Indonesia untuk membuka kantor perwakilan dan mereka siap apakah di Gaza atau Ramallah atau di kedua tempat tersebut.
“Ini juga menjadi ujian para capres, apakah bisa menunjukkan komitmen mereka terhadap perdamaian dunia, terhadap negeri-negeri yang terjajah seperti Palestina,” katanya dengan menambahkan, energy kita jangan habis tersedot untuk pilpres sementara masih ada bangsa yang terdlalimi. Apalagi, konstitusi kita menegaskan ikut aktif menciptakan perdamaian dunia, membebaskan dari segala bentuk penjajahan.
Ia menambahkan, kejadian di Palestina ini juga menjadi ujian bagi negara-negara muslim dan negara di berbagai belahan dunia bagaimana mereka bisa merespon solidaritas terhadap masyarakat Palestina dan Gaza. “Saya juga tidak mengerti banyak negara yang bungkam, padahal kejahatan perang ini sudah sangat tidak bisa ditolelir. Saya harap pemerintah meski sedang menghadapi hajat pilpres, tidak boleh lalai terhadap saudara kita di Palestina dan Gaza,” ungkap Mahfudz Siddiq menambahkan. (mp)/foto:iwan armanias/parle.